Seseorang yang mengatakan dirinya beriman, belum dapat di katakan beriman sebelum keimanannya itu di coba dan di uji.
Orang yang imannya lemah setelah di sakiti barang sedikit saja hancurlah imannya, adakalanya mereka menjadi orang yang munafiq dan adakalanya mereka menjadi kafir kembali. orang yang seperti ini tidak akan luput dari adzab Allah, seperti sejarah umat terdahulu.
Perumpamaan orang-orang yang menuhannkan berhala atau kepercayaannya, kalau kita lihat berhala saat ini adalah pemimpin, kekayaan, kedudukan dan lain sebagainya yang tidak mengajarkan ketauhidan yang benar, perumpamannya sama seperti kepercayaan laba-laba terhadap kekuatan sarangnya. Mereka beranggapan uangnyalah yang berkuasa, kedudukannyalah yang membantunya, atau kepemimpinannyalah yang menolong.
Perintah sholat, puasa dan ibadah lainnya adalah perintah untuk di laksanakan, namun orang-orang musyrik tetap enggan untuk melaksanakannya, orang orang munafik membohongi dirinya sendiri dengan berpura-pura beribadah di hadapan makhluk. Apabila mereka tidak menjalankannya, itu adalah urusan Allah, bagi umat muslim jika mendapati lingkungan seperti ini stelah mereka menasihati dan berjihad dengan sekemampuannya, maka perintah Allah adalah Hijrah, karena rizki Allah itu luas dan Allahlah yang menjamin rizki tiap-tiap makhluknya, dan Allahlah yang hanya nengetahui masa depannya.
Dan dunia ini adalah fana, sedang akhiratlah yang kekal. Di Akhirat orang-orang kafir dan munafiq mendapat adzab yang kekal sedangkan orang-orang yang berjihad di jalan Allah mendapat kesenangan yang kekal dan abadi.
Bahwa manusia itu di ciptakan bukan untuk bersenang-senang, tetapi untuk berusaha dan berjihad di jalan Allah sampai akhiratnya. Dalam perjalanan inilah banyak rintangan dan halangan, halangan dan rintangan inilah yang namanya cobaan, hanya orang orang yang mengimani kuasa allahlah, yang bisa menang mengatasi hambatan dan rintangannya dan akhirnya mereka mendapatkan kesenangan dan kemenangan.
Bagaimana dengan kita, Mari kita sikapi bahwa cobaan itu berupa ujian hidup, dan cobaan itu di berikan terhadap diri kita yang kita pikir tidak mampu, bukan yang mampu seperti yang biasa kita lakukan. contoh kecilnya seperti ini Mungkin setiap hari atau setiap bulannya kita memenuhi kebutuhan keluarga cukup bahkan lebih, namun di suatu saat kebutuhan keluarga menjadi berlipat dua tiga bahkan berlipat lipat karena sakit atau kebutuhan mendadak lainnya sehingga di atas kemampuan kita, inilah yang namanya cobaan, kalau kita benar yakin dan mengimani bahwa ini cobaan insyaallah kita yakin hanya Allah tempat kita meminta dengan berbagai usaha yang di ridhai-NYA, di proses inilah banyak orang yang gagal, mereka lari dari jalan yang benar, menghalalkan yang haram, mencari jalan yang singkat walau harus menerobos rambu-rambu yang ada. Berat memang cobaan-cobaan ini dan bagi yang yakin sesudah kesusahan ada kemudahan, sesudah ikhtiar pasti ada jalan. Dan Allah memberikan Soal pasti ada jawabannya, maka orang-orang seperti inilah yang selamat, bisa mensikapi cobaan ini dengan baik dan akhirnya memperoleh kemenangan. Inyaallah.
Orang yang imannya lemah setelah di sakiti barang sedikit saja hancurlah imannya, adakalanya mereka menjadi orang yang munafiq dan adakalanya mereka menjadi kafir kembali. orang yang seperti ini tidak akan luput dari adzab Allah, seperti sejarah umat terdahulu.
Perumpamaan orang-orang yang menuhannkan berhala atau kepercayaannya, kalau kita lihat berhala saat ini adalah pemimpin, kekayaan, kedudukan dan lain sebagainya yang tidak mengajarkan ketauhidan yang benar, perumpamannya sama seperti kepercayaan laba-laba terhadap kekuatan sarangnya. Mereka beranggapan uangnyalah yang berkuasa, kedudukannyalah yang membantunya, atau kepemimpinannyalah yang menolong.
Perintah sholat, puasa dan ibadah lainnya adalah perintah untuk di laksanakan, namun orang-orang musyrik tetap enggan untuk melaksanakannya, orang orang munafik membohongi dirinya sendiri dengan berpura-pura beribadah di hadapan makhluk. Apabila mereka tidak menjalankannya, itu adalah urusan Allah, bagi umat muslim jika mendapati lingkungan seperti ini stelah mereka menasihati dan berjihad dengan sekemampuannya, maka perintah Allah adalah Hijrah, karena rizki Allah itu luas dan Allahlah yang menjamin rizki tiap-tiap makhluknya, dan Allahlah yang hanya nengetahui masa depannya.
Dan dunia ini adalah fana, sedang akhiratlah yang kekal. Di Akhirat orang-orang kafir dan munafiq mendapat adzab yang kekal sedangkan orang-orang yang berjihad di jalan Allah mendapat kesenangan yang kekal dan abadi.
Bahwa manusia itu di ciptakan bukan untuk bersenang-senang, tetapi untuk berusaha dan berjihad di jalan Allah sampai akhiratnya. Dalam perjalanan inilah banyak rintangan dan halangan, halangan dan rintangan inilah yang namanya cobaan, hanya orang orang yang mengimani kuasa allahlah, yang bisa menang mengatasi hambatan dan rintangannya dan akhirnya mereka mendapatkan kesenangan dan kemenangan.
Bagaimana dengan kita, Mari kita sikapi bahwa cobaan itu berupa ujian hidup, dan cobaan itu di berikan terhadap diri kita yang kita pikir tidak mampu, bukan yang mampu seperti yang biasa kita lakukan. contoh kecilnya seperti ini Mungkin setiap hari atau setiap bulannya kita memenuhi kebutuhan keluarga cukup bahkan lebih, namun di suatu saat kebutuhan keluarga menjadi berlipat dua tiga bahkan berlipat lipat karena sakit atau kebutuhan mendadak lainnya sehingga di atas kemampuan kita, inilah yang namanya cobaan, kalau kita benar yakin dan mengimani bahwa ini cobaan insyaallah kita yakin hanya Allah tempat kita meminta dengan berbagai usaha yang di ridhai-NYA, di proses inilah banyak orang yang gagal, mereka lari dari jalan yang benar, menghalalkan yang haram, mencari jalan yang singkat walau harus menerobos rambu-rambu yang ada. Berat memang cobaan-cobaan ini dan bagi yang yakin sesudah kesusahan ada kemudahan, sesudah ikhtiar pasti ada jalan. Dan Allah memberikan Soal pasti ada jawabannya, maka orang-orang seperti inilah yang selamat, bisa mensikapi cobaan ini dengan baik dan akhirnya memperoleh kemenangan. Inyaallah.
