Dalam kehidupan kita di dunia ini kita tidak bisa terlepas dari peranan orang lain ini adalah berkehidupan social. Jika kita mencoba untuk melakukan sendiri segala kebutuhan kita sudah di pastikan dia adalah sama seperti orang yang mondar mandir kesana kemari pakaian kotor, dan makan dari apa yang dia dapati di jalan bahkan yang ada di dalam sampahpun dia makan, yang rasanyapun kita tidak tahu apa yang ada di lidahnya, ya orang seperti inilah yang semuanya di lakukan sendiri tanpa campur tangan orang lain, bahkan keluarganya sendiripun sudah tidak mau mengurusinya.
Wah baru mau buat catatan ko sudah ngomongin orang GILA, tapi ya itulah ada hubungannya, tidak ada manusia di dunia ini yang masih hidup bisa memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dan dukungan orang lain. Kita butuh pakaian kita tidak harus dari bahan belum jadi kain sampai menjahitnya sendiri, kita mau makan kita tidak harus dari menanam padinya sampai jadi nasi kita kerjakan sendiri, begitu juga dengan mencari ilmu yang bermanfaat, bahkan jika meninggal duniapun masih membutuhkan orang lain untuk mengamankan kita di pendem di perut bumi biar tidak mengganggu habitat yang lainnya jika kita tidak segera di amankan akan sangat mengganggu makhluk lainnya, hiii…serem ko ngomongin mayit sih, hehehe …ngga apa-apa ya, soalnya kematian itu adalah pasti jadi jangan di takuti tetapi harus di siapkan, Okey..?.
Berbicara kematian, nah hampir waktunya kita tanpa bantuan orang lain, tapi ternyata masih membutuhkan Amal kita yang ikhlas, ilmu yang bermanfaat buat makhluk di bumi dan yang terakhir Anak yang sholeh yang selalu mengirimi kita do’a dan amalan-amalan lainnya yang Allah sukai, tapi jangan harap jika kita di muka bumi tanpa ada usaha untuk ketiga hal ini mengharapkan mendapatkannya. Yang kita dapatkan adalah sesuai seperti yang telah kita perbuat baik sengaja maupun tidak sengaja. Baik insyaallah akan mendapatkan buahnya kebaikan, jika jahat sudah pasti akan mendapatkan siksanya penderitaan, jangankan di hari Kiamat semenjak tubuh di pendem dalam bumi 7 langkah orang-orang meninggalkan sang mayat itulah awal kesendirian kita, Jawab sendiri pertanyaannya, dan rasakan sendiri siksaannya.
Ih serem ah, kakak ko ngomongin siksaan sih, tapi ya itulah, kenyataannya dan entah kapan siapapun dimanapun dalam kondisi apapun akan menjumpai yang namanya pindah alam ini.
Jadi yang ingin kakak bagikan di sini, kita di ciptakan dan di lahirkan dengan keadaan yang bersih, suci walau orang tua kita saat melahirkan sedang tidak mengimani Penciptanya, kakak yakin Allah maha adil siapapun manusia di dunia ini mempunyai takaran petunjuk yang seimbang tentang Keimanannya, walau di lahirkan dari orang yang tidak beriman, dengan berjalannya waktu di jamin akan mendapatkan petunjuk tentang kebenaran itu sendiri, siapapun itu, Karena Allah Maha Adil dan Bijaksana dan tidak pernah salah Untuk memberikan Adzab dan Kasihnya, walaupun orang-orang di benua eropa sana yang mereka di lahirkan dari orang tua yang belum beriman atau yang belum mau menjalankannya tentang kebenaran yang mereka telah dapati dengan cara-cara yang Allah telah tulis sebelum manusia ini di lahirkan.
Nah disinilah letak berpegangteguhlah dengan kemampuan diri sendiri, nanti di alam akhirat sudah tidak bisa memikirkan anak kita, istri/suami kita, orang tua kita, jadi boro-boro sempat memikirkan mereka yang ada adalah wah bagaimana saya ya, dengan rasa yang ada di dalam dada, takut, takut dan takut yang ada yang tidak beriman sudah pasti takut dengan siksaan, yang sudah beriman juga takut jangan-jangan amal ibadahnya tidak di terima, jangan-jangan ibadahnya banyak yang tidak masuk nominasi. Jadi boro-boro memikirkan anak istri/suami bahkan yang ada saling meminta pertanggungjawaban satu dengan yang lain untuk kemenangan dan keselamatan dirinya sendiri dari siksaan yang sudah menanti di depan.
Dan sebagai kata terakhir dari kakak, marilah kita persiapkan amal-amal pribadi yang seeebanyak-banyaknya dan seeeeikhlas-ikhlasnya hanya untuk mencari ridha Allah semata. Dan sekali-kali jaaaangaann berpegang teguh dengan makhluk yang lain seperti mengandalkan orang tua, mengandalkan anak yang sholeh ya kalau anak sholeh kita panjang umur jika tidak lama kemudian menyusul kita ke liang lahat hilang dah harapan anak sholeh yang selalu mengirimi do’a kebaikan. Apalagi kita mengandalkan perdukunan walaupun kata orang-orang dia adalah kiyayi. Karena mereka juga sama seperti kita yaitu mengandalkan kemampuan amalnya masing-masing, berusaha melepaskan tanggungjawabnya untuk mengurangi siksaan, jangankan makhluk yang namanya manusia, Syetanpun tidak mampu menerima adzab Allah, jadi boro-boro mau menolong umat manusia yang selama hidupnya menyembahnya.
Sok atuh gera buat tabungan akhiratmu, dan gera hapus dosa kesalahan yang telah kita perbuat baik sengaja atau tidak sengaja. Kak bagaimana caranya, kakak kasih tahu ya Perbanyak silaturahmi, perbanyak shodakoh baik bermuka manis apalagi dengan membawakan jeruk manis, dan terakhir dari kakak Berpeganglah pada kemampuan sendiri untuk menjalankan ibadah-ibadah wajib dan sunnah, nntong sibuk liat kanan-kiri, okey, sampai berjumpa lagi dengan nasihat kakak yang lainnya buat kakak pribadi dan mudah-mudahan buat sahabat bisa di ambil manfaatnya. Dan jangan sungkan untuk mampir kembali nnyak…di antos nyak..?
0 komentar:
Posting Komentar
Pesan Positif..? Silahkan..,Yang SPAM.!,Ma'af di DEL..