Bersama Membangun Kemandirian Usaha

Bersama Membangun Kemandirian Usaha Bersama Membangun Kemandirian Usaha Yang Kaya semakin kaya yang Miskin tetap saja miskin. Kaya, makmur atau istilahnya "Sukses" adalah sesuatu yang di dambakan oleh setiap insan yang berakal. 

Sebelum lebih luas menerangkan tentang kesuksesan, izinkanlah kakak menyinggung sedikit tentang kemiskinan. Miskin adalah serba kurang bukan berarti ngirit tetapi tidak bisa memenuhi kebutuhannya yang standar. Untuk makan yang 4 sehat 5 sempurna tidak bisa memenuhinya, biaya anak sekolah boro-boro tercukupi, mau rekreasi, rumah mewah, mobil bagus, ibadah haji, shodakoh setiap waktu sepertinya semuanya lewat tidak bisa mewujudkannya dengan alasan kemiskinannya. 

Banyak faktor yang menyebabkan seseorang itu miskin, di antaranya adalah kurangnya ilmu, dengan kurangnya ilmu maka akan melemahkan orang tersebut untuk percaya diri, melemahkan orang tersebut untuk bertindak, yang menyempitkan dirinya menjadi sukses di berbagai bidang kesukaannya. Ilmu disini bukanlah hanya pendidikan yang tinggi. Ilmu disini adalah langkah sukses yang menghantarkan seseorang tersebut bisa mewujudkan apa yang di cita-citakannya. Ada beberapa faktor lain namun pada kesempatan ini kakak hanya membahas tentang ilmu saja, faktor lainnya di lain Link aja ya, tapi mudah-mudahan masih di website ini juga Insyaallah. 

Kesuksesan adalah bisa mewujudkan apa yang menjadi pekerjaan kita, dari pekerjaan kita tersebut membuahkan hasil seperti yang kita harapkan seminimal mungkin hasil kerja tersebut membuahkan hasil tidak harus sama hasilnya, syukur-syukur melebihin target yang di capai. Contoh kecil " Kita berharap dengan menanam buah jambu akan mendapatkan buah jambu yang manis dan menyegarkan, dengan berjalannya waktu kita terus merawatnya dengan berjalannya waktu juga tibalah saat yang di nanti-nantikan yaitu pohon jambunya berbuah dan hasilnya, Ya rasanya asem atau kecut tapi segar, Jawab Kita Yes bisa di buat rujakan atau di petis cocok buat yang lagi ngidam hehehe betul juga, Nah apa yang dapat kita ambil hikmahnya. Sepengetahuan kakak begini, apa yang kita kerjakan selama ini kita hanya bekerja keras bukan bekerja pintar, kita tanam buah jambu tapi tidak meneliti jambu tersebut sumbernya dari mana, kita bekerja keras bantingtulang tetapi tidak menghitung apakah cukup dengan bekerja keras kita tersebut memenuhi semua kebutuhan yang wajib kita penuhi, contohnya memenuhi kebutuhan makan sehat kita, tempat tinggal yang nyaman, biaya pendidikan yang cukup, contohnya seorang tukang becak bekerja seharian peras keringat hasilnya sudah bisa di tebak, paling juga cukup buat makan ala kadarnya saja. Sudah tahu kerjaannya tidak bisa memenuhi kebutuhannya saat itu dan masa depan keluarganya kekeh we (Ngeyel kata kakak teh) di kerjakan terus ampe gempor. ya alasannya sih ya harus bagaimana lagi, pendidikan pas-pasan biasanya juga itu alasannya. Begitu juga yang karyawan atau buruh pabrik kekeh we di pertahankan pekerjaannya, padahal kalau di hitung-hitung setiap bulannya Malah Nombok/ cari hutangan lagi untuk memenuhi kebutuhannya karena gaji dari perusahannya lebih sedikit dari kebutuhan pokoknya. Ma'af ya kalau ada yang tersinggung, tapi mudah-mudahan yang tersinggung bisa mengambil hikmahnya. 

Jadi bagaimana kak solusinya, ya Jawab kakak harus keluar, maksudnya pemikirannya harus lebih luas lagi, jika pekerjaan kita yang sehari-harinya atau perbulannya harus nombok terus ya harus keluar ngapain di pertahankan kalau hasil akhirnya malah jadi pusing kepala. Trik Kakak bagaimana ? Trik Pertama kakak dan trik terakhir kakak yaitu " Silaturahmi" ya perbanyak silaturahmi tapi jangan salah silaturahminya dengan orang-orang yang menurut kita itu adalah salahsatu idola masa depan kita, jangan sampai salah silaturahminya, kalau silaturahmi dengan orang-orang yang pikirannya negatif terus, apalagi seperjuangan susahnya, bukan jadi solusi tetapi bisa jadi malah tambah pusing. Cek kata orang pintar teh Jangan memberikan pekerjaan atau minta solusi dengan orang yang bukan ahlinya bisa-bisa akhirnya bukan solusi yang di kasih tetapi Polisi yang datang menjemput, hehehe.. Emangnya jadi buronan, ya bisa aja kalau solusi teman negatifnya harus lari dari tanggungjawab, atau harus mengambil barang yang bukan menjadi haknya. Jadi benar Polisi Solusinya. 

Sekalilagi kakak tegasin, solusinya silaturahmi dengan orang yang benar, jangan malu dan jangan sungkan, Perbanyaklah Silaturahmi Insyaallah ada solusinya yang ujung-ujungnya bisa mewujudkan "Bersama Membangun Kemandirian Usaha". Okey kakak cukupkan sampai disini dulu...see you again...